Focus Group Discussion : Persiapan GNRM FEST dan Sosialisasi
Sebagai informasi, Politeknik Pos Indonesia tahun ini telah diberikepercayaan
oleh Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Forum
Rektor Indonesia (FRI) melalui hibah Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
tahun 2021. Sebagai realisasi dari hibah ini, Politeknik Pos Menyelenggarakan GNRM
FEST – Pesta Budaya Berbagi Ilmu. Kegiatan ini akan diselenggarakan secara
daring mulai tanggal 4 September sampai dengan 8 Oktober 2021, meliputi
berbagai webinar, grup diskusi online dan kompetisi kreasi konten.
Acara FGD yang dipimpin oleh Kabid. Kemahasiswaan dan kerjasama Politeknik Pos Indonesia ini diantaranya dihadiri oleh perwakilan dari berbagai sekolah menengah yaitu SMKN 1 Padaherang Kab. Pangandaran, SMAN 5 Tasikmalaya, SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, SMK Negeri 11 Bandung, SMAN 1 Ciamis, SMKN 1 Kota Bekasi, SMK Negeri 1 Tanjungpinang, SMKN 2 Sumedang, SMAN 15 Bandung, SMK Negeri 3 Bandung, SMAN 2 Tasikmalaya, SMK Logistik Sumedang, SMAN 1 Banjarsari, juga dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dan akademisi Politeknik Pos Indonesia.
Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr. Ir. Agus Purnomo, MT., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para perwakilan sekolah dan undangan yang telah berkenan hadir dan menyatakan dukungan atas penyelenggaraan kegiatan GNRM FEST ini. “Budaya berbagi harus kita implementasikan ke semua aspek, termasuk aspek pendidikan, alangkah luar biasanya kekuatan kita ketika sumber-sumber belajar ini dapat kita himpun bersama melalui teknologi. Resiko learning loss siswa bisa di tekan” imbuhnya diakhir sambutan.
Pada kesempatan yang sama, ketua pelaksana, M. Yusril Helmi
Setyawan, M.Kom. dalam paparannya menyampaikan poin-poin penting dalam upaya
menghimpun sumber-sumber belajar bersama. Dia meyakini semua sekolah telah
memiliki wadah yang menghimpun sumber-sumber belajar berbasis internet, bahkan
pemerintah pun telah menyediakan berbagai portal-portal belajar. Namun pada
kenyataannya, kondisi saat ini, siswa cenderung lebih memilih google sebagai
teman belajar dan mengerjakan tugas. Menggunakan google sebagai pencarian tentu
perlu skill dan penuh resiko, maka butuh pendampingan. Dan ini butuh upaya
ekstra.
Untuk menyederhanakan hal ini, menghimpun sumber-sumber belajar yang tersebar luas di internet ini sangat relevan untuk di implementasikan. Keuntungan yang akan didapatkan diantaranya adalah 1) Share Resources, saling berbagi sumber daya. Semua siswa dimanapun berada dapat memperoleh sumber-sumber belajar yang sama, 2)Filtering, sumber-sumber belajar telah melalui proses seleksi dan validasi sebelum dikonsumsi oleh siswa, 3)Mempersingkat pencarian, siswa lebih focus dan dapat lebih cepat mendapatkan apa yang dicari tanpa terganggu dengan konten-konten yang tidak relevan, 4) Menumbuhkan budaya berbagi, hal ini sangat relevan dengan semangat gerakan nasional revolusi mental, dengan berbagi ilmu sebagai budaya untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.
Pentingnya digital platform sebagai sarana untuk mewujudkan ini menjadi
perhatian menarik bagi para peserta. Melalui paparannya Harry K. Saputra,
memperkenalkan berbagi-ilmu.id yang nantinya akan digunakan sebagai perangkat
pendukung untuk pelaksanaan workshop. Melengkapi uraian dari ketua
penyelenggara, Harry menjelasakan tentang konsep awal sampai kepada rencana
implementasi platform.
Terkait dengan rencana pengukuran dampak dan penjajakan informasi pendahuluan, Dr. Prety Diawati selanjutnya menyampaikan informasi tentang rencana survey dan deskripsinya kepada para peserta. Hasil survey ini nantinya akan digunakan sebagai referensi dalam penyusunan materi workshop dan bahan untuk menentukan baseline serta capaian.
Secara umum, FGD ini berjalan dengan baik sebagaimana nampak dari
respon peserta dan sesi tanya jawab yang terjadi serta harapan-harapan mereka atas
terealisasinya kegiatan ini (YHS)